TUGAS MAKALAH
“KONSEP PENAWARAN”
DISUSUN
OLEH
NAMA
: WA ANILA
KELAS : A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAU
BAU
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat, taufik, dan
karunia-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
KONSEP PENAWARAN ”. Dalam kesempatan ini, saya juga
ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing yaitu ibu
Risnawati Amiluddin, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata
kuliah matematika ekonomi.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna memperbaiki makalah yang saya buat.Harapan saya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................... i
Daftar
isi.................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar
belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian konsep penawaran.......................................................................... 2
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.................................................. 2
2.3 Hukum penawaran............................................................................................. 4
2.4 Skedul dan kurva penawaran............................................................................ 5
2.5 Fungsi penawaran............................................................................................. 6
2.6 Jenis-jenis elastisitas penawaran...................................................................... 6
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 9
3.2
Saran................................................................................................................. 9
Daftar pustaka........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari setiap
individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu
menghadapi berbagai persoalan
yang bersifat ekonomi.Khusus dalam sudut pandang suatu perusahan atau penyedia
barang atau jasa dihadapkan pada masalah salah satunya adalah penentuan jumlah
penawaran barang.Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran barang.Salah satu
penentu jumlah penawaran adalah harga.Dan dapat dikatakan bahwa jumlah
penawaran berhubungan secara positif dengan harga.Namun, suatu perusahan
dihadapkan pada pasar yang kompleks, sehingga memungkinkan terjadinya
pergeseran hingga pada suatu kondisi baik elastisitas ataupun inelastisitas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini, yaitu:
1. Menjelaskan pengertian konsep
penawaran
2. Menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
3. Menjelaskan hukum penawaran
4. Menjelaskan skedul dan kurva
penawaran
5.
Menjelaskan fungsi penawaran
6.
Menjelaskan jenis-jenis elastisitas penawaran
1.3 TUJUAN
Adapun
tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui pengertian konsep
penawaran
2. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran
3. Mengetahui
hukum penawaran
4. Mengetahui skedul dan kurva penawaran
5.
Mengetahui fungsi penawaran
6.
Mengetahui jenis-jenis elastisitas penawaran
1.4
MANFAAT
Adapun
manfaat dibuatnya makalah ini ialah untuk membantu para pelajar dalam
menerapkan ilmu Matematika Ekonominya tentang konsep permintaan yang ada dalam
kehidupan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Konsep Penawaran
Dalam
analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat
berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap
perubahan harga.Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap
jumlah penawaran sejumlah barang.Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran.Menurut pendapat beberapa ahli lain,
pengertian elastisitas penawaran (supply)
adalah:
a.
Elastisitas supply atau elastisitas penawaran
merupakan sebuah ukuran akan seberapa besar respons para penjual terhadap
perubahan yang terjadi dalam kondisi pasar (Gasperz, 1999).
b. Elastisitas penawaran mengukur
sensitivitas penawaran produk oleh produsen terhadap perubahan harga jual
produk itu, dengan mengasumsikan beberapa faktor lain yang mempengaruhi
penawaran produk itu konstan (ceteris paribus) (Gasperz, 1999).
c. Menurut McEachern, elastisitas harga
dari penawaran adalah ukuran kepekaan kuantitas yang ditawarkan terhadap
perubahan harga, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan
persentase perubahan harga (rokokdukun, 2012).
d. Elastisitas penawaran adalah tingkat
perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya
perubahan harga barang dan jasa tersebut (Hastuti, 2011).
Jadi
menurut sayai elastisitas penawaran (supply) adalah ukuran kepekaan jumlah penawaran
suatu barang dengan harga barang itu sendiri.Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan
harga.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Dua
faktor dapat dianggap sebagai faktor yang penting di dalam menentukan
elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka
waktu dimana penawaran tersebut dianalisis (Sukirno, 2010).
1. Sifat
Perubahan Biaya Produksi
Bagaimana biaya produksi akan
berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi, sangat besar
pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastis
apabilakenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang
sangat tinggi. Tetapi jika
penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan
yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
Apakah biaya produksi akan meningkat
dengan cepat atau akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila
produksi ditambah, tergantung kepada banyak faktor. Salah satu faktornya yang
penting adalah sampai dimana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki
perusahaan.Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang tinggi, investasi
baru haruslah dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva
penawaran akan menjadi tidak elastis, terutama apabila faktor produksi yang
diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar diperoleh.
2. Jangka
Waktu Analisis
Di
dalam menganalisis penagruh waktu, kepada elastisitas penawaran, biasanya
dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat, jangka pendek dan
jangka panjang.
a) Masa
Amat Singkat
Yang
dimaksudkan dengan masa amat singkat adalah jangka waktu di mana para penjual
tidak dapat menambah penawarannya. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua
input tetap; oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah
jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi.
Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada
pada saat itu.Dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
b)
Jangka Pendek
Di
dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.
Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia itu dengan cara menggunakan faktor produksi, termasuk barang modal,
secara lebih intensif. Antara lain caranya adalah memperpanjang jam kerja,
memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dan
sebagainya. Usaha ini akan dapat menambah produksi barang yang ditawarkan.
Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal
pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).
Dalam keadaan demikian penawaran dapat
elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya.
Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, maka penawaran
akan bersifat tidak elastis (inelastic).
Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, maka
penawaran akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih
elastis.
c) Jangka Panjang
Diartikan
jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas
produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin, perluasan areal
pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin
lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan
teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar malah dapat
menyebabkan harga turun, sehingga barang yang dulu dipandang barang mewah dan
mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya,
radio transistor, kalkulator, dan sebagainya).Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah ditambah dalam jangka panjang, oleh karena itu, penawaran bersifat
elastis.
Untuk
ketiga kasus diatas mungkin bisa diilustrasikan bagaimana penawaran mungkin
berubah pada kasus perikanan.Pada kasus amat singkat, mungkin berlaku untuk
ikan pada hari mereka dibawa ke pasar, dimana mereka harus benar-benar di
lelang habis seluruhnya.Pada kasus kedua yaitu jangka pendek mungkin berlaku
kira-kira dengan stok kapal ikan dalam jumlah tertentu dan sebelum tenaga kerja
baru tertarik pada industri tersebut. Untuk jangka waktu yang panjang, ketika
kapal-kapal ikan baru dibangun, tenaga kerja baru tertarik, dan usaha-usaha
perikanan baru didirikan, penawaran ikan mungkin akan bersifat sangat elastis.
3.
Faktor Lain
Adapun
beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi elastisitas penawaran, yaitu:
a) Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah
produksi.
Ini
berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastis apabila salah satu dari berbagai hal berikut terjadi:
·
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar.
Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya
rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya
rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
·
Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga
penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang
membutuhkan investasi besar.Sementara penawaran akan cenderung elastis jika
yang terjadi adalah sebaliknya.
b) Stok persediaan.
Semakin
besar persediaan, semakin elastis persediaan.Ini karena produsen dapat
segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
c) Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin
tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran.Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsenmemenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan
tenaga kerja ebih fleksibel,sehingga dapat ditambah atau dikurangi
sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.3 Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang,
makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya
makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan
menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan
kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium.Hukum
penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan
berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan
hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
2.4 Skedul dan Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan
titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva
penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika
harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjualdalam jumlah yang
lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva penawaran dengan data yang ada.Dibawah
ini merupakan data harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen.
No
|
P
|
Q
|
1.
|
RP.1.000
|
2
|
2.
|
RP.2.000
|
4
|
3.
|
RP.3.000
|
6
|
4.
|
RP.4.000
|
8
|
5.
|
RP.5.000
|
10
|
6.
|
RP.6.000
|
12
|







































































2
4 6 8
10 12
2.5 Fungsi Permintaan
Fungsi penawaran menghubungkan harga barang dipasar
dengan jumlah barang yang ditawarkan produsen. Menurut hukum penawaran, pada
umumnya bila harga suatu barang naik maka ceteris paribus (faktor-faktor yang
dianggap tetap) jumlah yang ditawarkan akan naik. curam kurva penawaran umumnya
positif. Dalam kasus-kasus tertentu mungkin juga dapat terjadi bahwa curam
kurva penawaran nol atau tak terhingga.
Seperti halnya pada kurva permintaan, sumbu Y digunakan
untuk harga barang setiap unitnya dan sumbu X untuk jumlah barang yangg
ditawarkan. Bentuk umum fungsi penawaran: Q = a + bP
2.6 Jenis-Jenis
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran menggambarkan pengaruh dari harga
suatu barang terhadap jumlah yang akan dijual. Jika kenaikan harga barang
dibarengi dengan peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian penawaran ini
disebut dengan elastis. Akan tetapi pada sebaliknya, jika peningkatan harga
tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian
penawarannya disebut dengan inelastis.
Seperti
dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
a)Penawaran elastisitas sempurna
Penawaran
elastisitas sempurna terjadi jika harga suatu barang tidak berubah, akan tetapi
penyediaan dari barang berubah, atau dengan kata lain, penawaran elastis sempurna terjadi
jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga,
sehingga nilai kooefisiennya = ~ (tidak terhingga).
Contohnya
terjadi pada produk-produk baru di pasaran seperti mie instan dengan merk baru.
Pada harga yang tetap, produksi akan dapat bertambah dalam berbagai jumlah
sebab memang masih memiliki banyak stok barang.
b) Penawaran Elastis
Penawaran
elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih
besar.Atau
dengan kata lain, penawaran elastis terjadi jika persentase perubahan
penawaran barang lebih besar dari persentase perubahan harga atau apabila nilai
koofisiennya >1.
Contoh kasus
ini adalah pada perusahaan tekstil dimana terjadi kenaikan harga kain sebesar
22%, hal tersebut akan mebuat pabrik tekstil yang sudah memiliki stok bahan
yang cukup besar sehingga dapat menambah jumlah produksi kain dengan presentase
sebesar 67%.
c)Penawaran dengan elastisitas uniter
Penawaran
elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah
penawaran.
Atau bisa dikatakan elastisitas uniter jika persentase perubahan harga sama dengan
persentase perubahan penawaran atau jika nilai koofisiennya =1.
Kasus ini bisa
dicontohkan pada penjual daging sapi yang sekaligus memiliki peternakan sapi.
Pada saat terjadi peningkatan harga daging sebesar 22%, penjual daging
tgersebut akan melakukan kenaikan penawaran jumlah daging sebesar 22%,
mengingat daging masih dapat disimpan dalam lemari pendingin.
d)Penawaran tidak elastis (Inelastis)
Penawaran
inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran.
Atau dengan kata lain penawaran tidak elastis terjadi jika persentase perubahan
penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan harga atau jika nilai
koofisiennya <1.
Contohnya pada
kasus peningkatan harga cabai melonjak tinggi sebesar 22%, hal tersebut akan
membuat para petani cabai berusaha untuk
meningkatkan produksinya, namun karena keterbatasan biaya produksi dan luas
lahan maka peningkatan jumlah yang diproduksi tidak mencapai 22%, hanya sekitar
10%.
e)Penawaran inelastis sempurna
Penawaran
inelastis sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapat mempengaruhi
jumlah penawaran atau jika nilai kofisiennya adalah 0.
Contoh dari jenis elastisisitas ini
adalah ikan, yang tidak tahan lama yang dibawa ke
pasar untuk dijual dengan berapa pun harga yang akan mereka peroleh, sebab
apabila mereka tidak menuruti harga yang ada kemungkinan ikan akan busuk dan
tidak dapt dijual kembali.
Namun, dalam dunia nyata, elastisitas yang terjadi hanya
ada dua macam yaitu inelastis sempurna dan inelastis. Hal tersebut dikarenakan
supply atau penawaran terkait erat dengan fungsi produksi. Salah satu unsur
utama dalam fungsi produksi yang akhirnya mempengaruhi kurva penawaran adalah
biaya produksi. Apabila biaya produksi untuk barang rendah, maka akan
menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan dalam jumlah yang banyak. Apabila biaya produksi tinggi,
perusahaan akan memproduksi sedikit. Biaya produksi sendiri sangat ditentukan
oleh harga input, seperti tenaga kerja, energi atau mesin yang jelas mempunyai
pengaruh sangat kuat terhadap biaya untuk memproduksi suatu tingkat produksi
tertentu. Sehingga dalam jenis elastisitas supply, hanya ada 2 jenis yang
mungkin terjadi dalam dunia nyata. Sebab, seberapa pun besar tingkat perubahan
harga tidak akan banyak mempengaruhi jumlah barang ditawarkan dikarenakan
sebuah proses penambahan produk memerlukan penambahan biaya produksi yang juga
besar dan biaya produksi tersebut tidak dapat dipenuhi dengan mudah sehingga
tidak akan mempengaruhi prosentase perubahan jumlah produk seperti digambarkan
pada kurva inelastis sempurna, kalaupun dapat dipenuhi prosentase perubahan
jumlah produk yang ditawarkan tidak akan terlalu besar dan relatif lebih rendah
dari presentase perubahan harga, seperti yang tergambar dalam kurva inelastis.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permasalahan ekonomi yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan sebagai
penyedia barang dan jasa adalah penentuan jumlah penawaran barang. Salah satu
penentu jumlah penawaran adalah faktor harga. Untuk mengetahui sensitivitas
perubahan penawaran barang karena perubahan harga, maka diperlukan suatu
pengukuran yang disebut elastisitas penawaran.Elastisitas penawaran (supply) adalah
ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri.
Elastisitas penawaran mengukur presentase perubahan jumlah penawaran yang
terjadi akibat presentase perubahan harga.
Jika kenaikan harga barang diikuti dengan peningkatan barang yang
ditawarkan maka kejadian penawaran ini disebut dengan elastis. Jika peningkatan
harga tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang ditawarkan maka
kejadian penawarannya disebut inelastis.Elastisitas penawaran dapat dibedakan
menjadi 5 macam, yaitu penawaran elastisitas sempurna, penawaran elastis,
penawaran dengan elastis uniter, penawaran inelastis, dan penawaran inelastis
sempurna. Cara pengukuran elastisitas penawaran adalah dengan membandingkan
presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan presentase perubahan
harga.Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah sifat perubahan
biaya produksi, jangka waktu analisis, dan faktor lain seperti kemampuan
penjual ataupun produsen untuk merubah jumlah produksi, stok persediaan,
kemudahan substitusi faktor produksi atau input.
3.2 SARAN
Dalam mengukur koefisien elastisitas disarankan
menggunakan elastisitas titik, karena untuk membedakan dampak perubahan harga
turun dan harga naik atas perubahan jumlah yang diminta/ditawarkan. Rumus
elastisitas perubahan busur hanya baik digunakan bila kita ingin
mengekstrapolasi (perhitungan ramalan) dan interpolasi (perhitungan
penyisipan).
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz,
Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial : Pembuatan Keputusan Bisnis Edisi Revisi dan
Perluasan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Gilarso, T.
2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi. Yogyakarta : Kanisius.
Sukirno, Sadono. 2010. Pengantar
Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.
Mankiw,
Gregory. 2002. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Penerbit Salemba Empat
http://goedanggaram.wordpress.com/2012/11/09/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/.Sitasi tanggal 12 Maret
2013.
http://lenacantic.wordpress.com/2011/10/19/elastisitas-penawaran/.
Sitasi tanggal 12 Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar